Selasa, 17 Juni 2008

solo batik carnival

SOLO, SABTU - Mengikuti jejak Jember dengan Jember Fashion Carnaval-nya, Kota Solo akan menggelar Solo Batik Carnival (SBC) 2008. Konsep SBC serupa dengan Jember Fashion Carnaval (JFC), yakni fashion show on the street. Bedanya, SBC akan mengandalkan batik sebagai daya tarik utama. Berbagai kostum dengan bahan utama kain batik akan ditampilkan 240 peserta dalam SBC yang akan digelar hari Minggu pukul 14.00.
Sebagai catwalk-nya adalah jalan utama di Kota Solo, yakni Jalan Slamet Riyadi, mulai dari Purwosari tepatnya di depan lokasi pembangunan kompleks apartemen Solo Center Point hingga Balaikota Solo. Peserta berasal dari berbagai elemen masyarakat, antara lain siswa SMP, SMA, SMK, Lembaga Pendidikan Keterampilan, sanggar tari, ibu rumah tangga, serta mahasiswa dan dosen perguruan tinggi, seperti ISI Surakarta, UNS Surakarta, STAIN Surakarta, dan ASDI Surakarta. Sebanyak 26 siswa SD juga akan tampil membawakan kostum karnaval.
Penggagas JFC Dynand Fariz membimbing calon peserta karnaval SBC sejak 1,5 bulan yang lalu dalam bentuk workshop yang digelar setiap minggu. Semula ada 500 peserta, namun akhirnya yang jadi tampil menyusut karena alasan kesibukan. Fariz memberikan materi soal pembuatan kostum, tari, dan runway untuk memancing kreativitas dan memberi pemahaman tentang esensi karnaval.
Wali Kota Solo Joko Widodo dan Wakil Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dengan kostum dan riasan akan ikut berpawai.
Sebelum karnaval digelar, pagi harinya mulai pukul 08.00 akan diselenggarakan Srawung Batik. Bertempat di city walk mulai dari Purwosari hingga Ndalem Wuryaningratan, Srawung Batik adalah ajang pameran dan promosi produk batik, kerajinan, dan kuliner khas Solo. Sebanyak 70 stan batik akan dibuka di sepanjang city walk ditambah dengan stan khusus yang menyelenggarakan pelatihan, antara lain tentang cara mewiru (melipat kain batik) dan membatik untuk anak-anak.